Rabu, 30 April 2008

Susahnya hal yang sangat mudah

Pada fase-fase dimana seharusnya seorang laki-laki sudah mampu mencapai kapasitasnya untuk memahami betul tiap tindakan yang dilakukannya, beserta segala hal yang terkait konsekuensi, seperti fase yang sedang dijalani sekarang, aku masih saja berkutat pada permasalahan klasik ini. Disorientasi bersikap, bertingkah laku, berkeinginan. Janc*k!! Memang menyakitkan ketika kita sadar bahwa ternyata kita harus bertanggung jawab atas beberapa kesulitan yang menimpa banyak orang (ratusan kepala, cak!) "hanya" oleh karena beberapa steatment, arahan, omongan yang keluar dari mulut ini yang berlandaskan pada kebenaran-kebenaran yang relatif. Dan ternyata omongan ini dipakai sebagai acuan bertindak orang-orang itu. Di satu sisi, setan mengajarkan akan kepuasan tingkat tinggi pada saat aku menyadari aku cukup memiliki pengaruh
bagi orang-orang yang belum mandiri dalam ber perinsip. Disisi yang lain, hati kecil meletupkan rasa sakit ketika aku tidak dapat berbuat banyak saat sudut pandangku yang masih kerdil menimbulkan kesulitan bagi orang-orang yang menganutnya. Mbuh, aku ngomong opo...

Tidak ada komentar: